Kamis, 28 November 2013

SDN 002 Nehas Liah Bing

sdn 002 nehas liah bing....on picture...


drumb band sdn 002 nehas liah bing-tahun 2009
gerbang sdn 002 nehas liah bing

siswa sdn 002 nehas liah bing

siswa sdn 002 nehas liah bing

karyawan pt. bep group menjadi relawan pembina pramuka

penutupan workshop tanggal 7-9 november 2023

presentasi kepsek sdn 002 dalam workshop guru

suwoto, volunteer dari y-agi

Rabu, 27 November 2013

Kegiatan Pramuka dan Drumb Band di SDN 002 Nehas Liah Bing

SDN 002 Nehas Liah Bing 
Aktifkan Kembali Kegiatan Pramuka dan Drum Band


kegiatan pramuka di sdn 002 nehas liah bing
Bekerjasama dengan beberapa karyawan sebuah perusahaan yang berada di sekitar desa, SDN 002 Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur kembali mengaktifkan kegiatan kepramukaan dan Drumb Band yang sebelumnya telah beberapa tahun terakhir ini vakum.

Ibu Linda (jilbab-kiri) bersama Ade Chandra (volunteer) saat memberikan materi pramuka
Kepala SDN 002 Nehas Liah Bing, Bapak Sumrah, S. Pd, menyambut baik kedua kegiatan tersebut dan dituturkan oleh Sumrah, seperti kegiatan pramuka adalah wajib untuk membangun karakter siswa dan kami sangat senang dengan adanya pendamping terutama dari karyawan perusahaan yang menjadi volunteer/relawan dan menjadi partner pembina bersama guru SDN 002.

Puncak dari pembinaan pramuka pada tahun 2013 ini, kami akhirnya dapat mengikuti kegiatan camping pramuka yang diadakan di SDN 016 yang berlokasi di PT. DSN Group.

materi kelas dalam kegiatan pramuka di sdn 002 nehas liah bing
Ade Chandra, salah satu relawan yang membantu membina kegiatan kepramukaan di SDN 002 Nehas Liah Bing juga cukup senang karena dapat berbagi ilmu bersama para guru pembina serta dapat berinteraksi langsung dengan para siswa dan kebetulan jadwalnya pada hari minggu sore sehingga tidak mengganggu pekerjaan saya, tutur Ade.
materi kelas dalam kegiatan pramuka di sdn 002 nehas liah bing
Sementara itu, untuk kegiatan Drum Band yang telah lama vakum juga akhirnya diaktifkan kembali dan melibatkan 2 orang volunteer dari perusahaan yang sama dengan Ade Chandra, yaitu Mas Tomi Yulianto dan Mas Deddy Satya alias Djedenx.
Kak Ade: materi kelas dalam kegiatan pramuka di sdn 002 nehas liah bing
Dengan pengalamannya masing-masing, kedua relawan tersebut pada tahapa awal mencoba membangun dan menciptakan "rasa" bermusik terlebih dahulu bagi para siswa yang selanjutnya juga dikenalkan dengan jenis bunyi dalam kegiatan tersebut.
materi kelas dalam kegiatan pramuka di sdn 002 nehas liah bing
Pada awal proses, kedua relawan tersebut juga sempat menampilkan beberapa film pendek dari beberapa kelompok drum band, baik dari tingkat SD hingga dewasa yang diharapkan dapat memacu semangat para siswa untuk giat belajar. 

materi kelas dalam kegiatan pramuka di sdn 002 nehas liah bing
Tomi Yulianto, salah satu relawan pembina drum band menuturkan bahwa kegiatan tersebut juga diharapkan dapat memacu sistem kecerdasan ganda bagi para siswa yang terlibat. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari minggu sore.
materi kelas dalam kegiatan pramuka di sdn 002 nehas liah bing
Pada kesempatan terpisah, Sumrah, S. Pd, selaku kepala sekolah berharap agar puncak dari pelatihan drum band tersebut nantinya akan terjadi pada saat peringatan HUT Proklamasi Tahun 2014. Kami berharap agar untuk memacu semangat, mereka dapat tampil memeriahkan HUT RI dan dapat tampil di Kantor Camat Muara Wahau.

Deddy Satya dan Tomi Yulianto (Volunteer dari PT. BEP Group) dalam Kegiatan Drum Band
Semoga kedua kegiatan tersebut dapat berjalan lancar, dan dimasa depan semoga semakin banyak relawan baik yang bekerja di instansi pemerintah maupun swasta untuk dapat terlibat pada sekolah-sekolah yang tersebar di kecamatan 

Selayang Pandang: SDN 002 Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur

Mengenal SDN 002 Nehas Liah Bing

Hingga akhir dekade 1970-an, belum ada sekolah di Nehas Liah Bing. Kami dahulu sekolah di SDN Muara Wahau, karena sekolah satu-satunya hanya ada disana, tutur Andreas An, salah satu guru yang saat ini mengajar di SDN 002.
siswa yang mengikuti kegiatan pramuka di SDN 002 Nehas Liah Bing
Sementara itu, Ledjie Taq, mantan guru dan kepala sekolah mengungkapkan bahwa pada masa lalu, jika ingin sekolah warga Nehas Liah Bing harus berenang melalui Sungai Wehea, jadi kita belum bias sekolah jika belum dapat berenang, sehingga pada masa itu, biasanya anak-anak sekolah rata-rata sudah berumur.

awal pelatihan kelompok Drum Band SDN 002 Nehas Liah Bing
Ledjie Taq adalah salah satu guru lokal pertama dari Suku Dayak Wehea saat sekolah tersebut mulai dibangun di Nehas Liah Bing, dimana pada saat itu hanya terdiri dari 3 lokal dan mulai mengajar sejak tahun 1984. Awalnya saya diminta oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai agar mengikuti KPG. Masih terngiang jelas pesan pinpinan Kadisbud pada saat itu, kamu harus ikut KPG agar ada guru dari warga kampong juga, cerita Ledjie Taq.

Sementara itu, Selea Bit, salah satu tokoh perempuan dari Nehas Liah Bing menuturkan, bahwa tahun 1980-an, jumlah ruang dan guru sangat terbatas. Pada saat itu terdapat salah satu guru, namanya yang sangat dekat dengan masyarakat. Setiap malam dia akan berkeliling kampong untuk melihat dan memantau aktifitas anak-anak. Dia mengajarkan kedisiplinan dan itu yang sangat luar biasa dan tidak segan pak guru kami saat itu memarahi orang tua kami kalau kami tidak sekolah, pungkasnya.
Dalam perkembangannya, jumlah ruang belajar pun bertambah seiring dengan perkembangan jumlah siswa yang masuk di SDN 002, sehingga oleh pemerintah kemudian dibangun lagi ruang belajar tambahan hingga akhir tahun 1990-an, dan kemudian pada pertengahan tahun 2000-an dilaksanakan beberapa kali rehab sedang dan berat agar sekolah tersebut tetap layak digunakan untuk proses KBM.

Dengan semakin berkembangnya wilayah Kecamatan Muara Wahau dan seiring dengan semakin sadarnya masyarakat desa akan pentingnya pendidikan, maka semakin banyak pula orang tua yang mendorong anaknya untuk bersekolah. 

Hal tersebut menyebabkan terjadinya ledakan siswa pertengahan hingga akhir decade 2000-an, sehingga pada tahun 2011, karena tingginya jumlah siswa yang kurang didukung oleh ketersediaan ruang belajar, akhirnya Kepala Sekolah bersama guru serta Komite Sekolah memutuskan agar menggunakan bekas bangunan koperasi dan gedung secretariat pemuda serta gedung eks kantor BPD untuk dapat digunakan sebagai ruang kelas.

Sebuah keprihatinan tentunya, tetapi keputusan tersebut harus kami ambil agar anak-anak tidak terganggu waktu KBM-nya, demikian ungkap Ledjie Taq pada medio 2012. Dalam perjalanannya, KBM dengan menggunakan ruang-ruang sementara tersebut akhirnya dihentikan, sehingga proses KBM dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kelas pagi dan kelas siang hingga akhirnya pemerintah kabupaten kemudian membantu membangun ruang belajar tambahan yang telah selesai pada akhir November 2013.

Kini, setelah melalui sebuah perjalanan panjang, SDN 002 Nehas Liah Bing, dibawah pimpinan Bapak Sumrah, S. Pd, memimpikan bahwa dalam beberapa tahun mendatang, SDN 002 Nehas Liah Bing dapat memiliki nilai jual yang tinggi khususnya dari aspek kualitas.

Saat ini, kami terus menerus mencoba membenahi berbagai kekurangan yang kami hadapi, baik dari sarana/prasarana pendukung KBM hingga upaya untuk peningkatan kapasitas gurus yang diharapkan dapat berdampak bagi upaya peningkatan kualitas pendidikan disekolah tersebut, tutur Sumrah dalam sebuah FGD.
Sementara itu, sekitar 10-an tahun lalu, SDN 002 masih bernama SDN 008 kemudian berubah dan menjadi SDN 002, demikian seperti diungkapkan oleh Bapak Suharto, S. Pd, salah seorang eks guru SDN 002 yang kini menjadi Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur.

SDN 002 Nehas Liah Bing, sebagai salah satu sekolah yang juga berada pada beranda depan Kecamatan Muara Wahau, dibawah pimpinan Bapak Sumrah, S. Pd, kini berupaya untuk “memoles” sekolah tersebut menjadi sebuah sekolah yang bernilai jual atau unggul dimasa depan. Bersama rekan-rekan guru, kami harus siap menyambut cepatnya arus perubahan, seperti misalnya perubahan kurikulum dari sebelumnya KTSP menjadi kurikulum 2013.

Menghadapi perubahan-perubahan sebagai ekses langsung dari perkembangan dewasa ini, sehingga Bapak Sumrah, S. Pd, bersama Komite Sekolah mencoba mendorong upaya kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu dalam Workshop Kepala Sekolah dan Guru dalam rangka Penyusunan Dokumen Kurikulum Sekolah bekerjasama dengan UPTD Pendidikan Muara Wahau, Yayasan Agungkan Guru Indonesia (Y-AGI) dan PT. BEP Group.

Dengan sumberdaya yang masih terbatas, kami berharap dapat menggalang beberapa stakeholders lain untuk dapat terlibat dalam upaya mengembangkan pendidikan, sehingga salah satu langkah strategisnya, pada saat ini bekerjasama dengan beberapa karyawan yang menjadi relawan dari PT. BEP Group turut terlibat menjadi Pembina Pramuka maupun trainer bagi kelompok drum band SDN 002, dan dimasa depan sesuai dengan tuntutan perkembangan juga akan mengikuti pelatihan khusus untuk peningkatan kapasitas diantaranya terkait dengan skill komputer bagi seluruh guru (bersama relawan dari PT. BEP Group).

Sebuah aspek lain yang patut menjadi perhatian dan menjadi tantangan bersama adalah bagaimana meningkatkan peran orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah untuk meningkatkan kepedulian mereka untuk secara bersama-sama mendorong upaya peningkatan kualitas pendidikan di SDN 002 Nehas Liah Bing, karena dengan kolaborasi semua pihak, baik dari satuan pendidikan dan Diknas pada tataran diatasnya, dunia usaha dan masyarakat (orang tua) makan sebuah mimpi besar untuk menjadikan SDN 002 sebagai salah satu sekolah unggulan di wilayah ini akan dapat tercapai. 

Sebuah proses panjang masih harus dilalui dan ini proses awal telah dimulai, semoga apa yang menjadi rencana bersama dapat tercapai………………..

SDN 002 Nehas Liah Bing Siap Menempati Gedung Baru

Tiga Lokal SDN 002 Nehas Liah Bing Selesai Dibangun

Setelah 3 dekade esksistensi SDN 002 Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, akhirnya, mimpi untuk dapat memiliki gedung baru terwujud. Hal tersebut diangkapkan oleh Ledjie Taq, Kepala Adat Suku Dayak Wehea Desa Nehas Liah Bing yang juga merupakan mantan Kepala SDN 002 Nehas Liah Bing sebelum digantikan oleh Bapak Sumrah, S. Pd. 
Bangunan lama SDN 002 Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur
Tahun 2013 menjadi awal baru bagi SDN 002 Nehas Liah Bing, demikian seperti yang diungkapkan oleh beberapa orang warga desa setelah berpuluh tahun berdiri, akhirnya sebuah gedung megah dapat berdiri tepat di bagian belakang bangunan berbahan kayu saat ini.

para siswa saat kegiatan pramuka berlatar bangunan sdn 002 nehas liah bing
Sumrah, S. Pd, kepala SDN 002 Nehas Liah Bing mengungkapkan bahwa pada minggu ketiga November 2013, bangunan tersebut telah selesai dibangun dan kami masih menunggu penyerahannya dari kontraktor kepada pihak Disdik dalam hal ini kepada SDN 002 Nehas Liah Bing. 

gedung baru sdn 002 nehas liah bing, muara wahau, kutim
Sementara itu, meubelair berupa meja dan kursi siwa juga telah tiba dan kami berharap agar dapat segera dipasang, sehingga saat pasca opname (penyerahan) langsung dapat digunakan. Bangunan baru tersebut terdiri dari 3 ruang belajar yang dibangun oleh salah satu kontraktor dengan sumber pendanaan dari APBD Kutai Timur.

Pada saat ini, SDN 002 memiliki siswa sebanyak 312 orang, sehingga daya dukung dan kapasitas ruang belajar yang ada saat ini tidak dapat menampung luberan jumlah siswa tersebut, demikian seperti diungkapkan oleh Ledjie Taq pada tahun 2012 lalu, sehingga dirasa perlu untuk menambah ruang belajar.

gedung baru sdn 002 nehas liah bing, muara wahau, kutim
Kekurangan ruang belajar tersebut akhirnya disiasati dengan membagi kegiatan belajar mengajar menjadi 2 bagian, yaitu kelas pagi dan kelas sore, tetapi dengan selesainya pembangunan gedung baru, diharapkan pada KBM tahun 2014 semua siswa sudah dapat kembali ke kelas pagi, demikian seperti diungkapkan oleh Sumrah, S. Pd.

gedung baru sdn 002 nehas liah bing, muara wahau, kutim
Dalam menujang KBM, tentunya ketersediaan sarana/prasarana pendukungnya sangat dibutuhkan, sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara komprehensif dapat terwujud dan sebagai langkah strategis, sejak masa kepemimpinan Bapak Ledjie Taq, telah mulai didorong upaya kolaborasi dalam upaya meningkatkan sarana pendukung maupun kualitas pendidikan, diantaranya adalah dengan fasilitator dari The Nature Conservancy saat mendorong proses pembentukan Komite Sekolah yang sesuai dengan regulasi yang ada juga dengan Pemerintah Desa Nehas Liah Bing, terutama dalam membantu proses penyediaan lahan untuk pembangunan gedung baru yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD).
gedung baru sdn 002 nehas liah bing, muara wahau, kutim
Dimasa depan, dengan hadirnya gedung baru tersebut sementara dapat mengatasi kekurangan ruang belajar yang ada, dan kami berharap pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui APBD-nya dapat mengalokasikan kembali pembangunan gedung baru untuk penambahan ruang belajar sekaligus mengatasi ledakan siswa pada tahun ajaran 2014/2015 mendatang, demikian dituturkan oleh Bapak Hilarius CB. Radja dari ketua komite sekolah.

Akhirnya selamat kepada SDN 002 Nehas Liah Bing, semoga dengan hadirinya gedung baru tersebut dapat semakin memacu upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut secara khusus dan di wilayah Kecamatan Muara Wahau dan Kabupaten Kutai Timur secara umum........

Workshop Penyusunan Dokumen Kurikulum Sekolah

Kabar dari SDN 002 Nehas Liah Bing, Wehea, Borneo


Bertempat di SDN 002 Nehas Liah Bing, Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dilaksanakan workshop penyusunan kurikulum sekolah (dokumen-1) bagi 8 sekolah, yaitu pada Gugus Inti-1 yang terdiri dari SDN 001 Muara Wahau (SD Inti), SD Filial 001 Dea Beq, SDN 005 Diaq Lay dan SDN 006 Bea Nehas serta Gugus Inti-2 yang terdiri dari SDN 002 Nehas Liah Bing (SD Inti), SDN 004 Diaq Leway, SDN 009 Karya Bhakti dan SDN 010 Long Wehea dengan peserta terdiri dari kepala sekolah dan 2 orang guru.
pembukaan workshop guru di sdn 002 nehas liah bing
Kegiatan workshop tersebut merupakan buah dari kerjasama antara SDN 002 Nehas Liah Bing selaku panitia pelaksana dan tuan rumah serta UPTD Pendidikan Muara Wahau, Yayasan Agungkan Guru Indonesia (Y-AGI) dan PT. Bhakti Energi Persada (BEP) Group dan melibatkan 24 orang peserta dengan 2 orang instruktur, yaitu Bapak Edy Suroso, M. Pd dan Bapak Lasmin, S. Pd (keduanya merupakan pengawas sekolah) serta 2 orang volunteer PT. YAGI, yaitu Bapak Suwoto, S. Pd dan Kasim, S. Pd.
suasana pelatihan guru untuk penyusunan kurikulum sekolah
Proses pelatihan berlangsung menarik dengan metode fokus group diskusi (FGD), dimana para peserta terlibat aktif dan langsung mempraktekan teknis penyusunan dokumen kurikulum sekolah maupun membuat format kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Edy Suroso, M. Pd, salah satu instruktur dalam workshop guru di sdn 002 nehas liah bing

Pola pelatihan dalam workshop tersebut menurut beberapa orang peserta terbilang baru. Sumrah, S. Pd, Kepala SDN 002 Nehas Liah Bing mengungkapkan bahwa dengan model pelatihan seperti yang dilaksanakan dalam workshop tersebut seluruh peserta dipancing untuk mampu melakukan penyusunan dokumen kurikulum sekolah maupun penyusunan KKM.

peserta workshop guru di sdn 002 nehas liah bing
Sementara itu, Seria, S. Pd, salah satu peserta dari SDN 006 Bea Nehas menuturkan bahwa dalam beberapa hal mereka baru mengetahui teknis penyusunan dokumen-1 maupun KKM tersebut dalam proses pelatihan selama 3 hari tersebut.

penutupan workshop guru dalam penyusunan kurikulum sekolah di sdn 002 nehas liah bing
Pelatihan bagi para guru dan kepala sekolah tersebut seperti dituturkan oleh Bapak Suwoto, S. Pd, ditargetkan dapat menjadi awal sekaligus triger bagi seluruh satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan kapasitas serta kualitas pendidik. Perlu upaya secara terus menerus untuk meningkatkan kapasitas guru sebelum kita bicara peningkatan kualitas pendidikan secara komprehensif, tutur Suwoto.

Sumrah, S. Pd & Ricky, S. Pd, saat presentasi dalam Workshop Guru
Sebelumnya dilaksanakan, proses pelatihan melalui tahapan inisiasi selama kurang lebih 2 bulan hingga terbangunnya sebuah kesepakatan untuk melaksanakan pelatihan.
peserta workshop serius saat pemaparan materi oleh salah satu peserta
Sumrah, S. Pd, dalam pembukaan pelatihan menuturkan bahwa sebelumnya, target pelatihan sebagai langkah awal tersebut hanya difokuskan untuk SDN 002 Nehas Liah Bing sebagai salah satu SD Inti, kemudian berkembang dan melibatkan 3 sekolah imbas dibawah sekolah inti.
suasana pelatihan penyusunan dokumen kurikulum sekolah (Lasmin, S. Pd-berdiri)

Tetapi selanjutnya, kami melihat perlu diperluas lokusnya dan akhirnya juga melibatkan Gugus Inti-1, sehingga akhirnya pelatihan tersebut diikuti oleh 2 gugus dengan 8 sekolah seperti yang kita laksanakan ini dan kami menyampaikan terima kasih atas peran Y-AGI dan PT. BEP Group yang telah membantu terlaksananya proses pelatihan tersebut serta seluruh sekolah yang telah secara swadaya menanggung dana transportasi untuk kegiatan tersebut. Kami harapkan agar proses kolaborasi seperti ini dapat terus berlangsung dan tidak berhenti pada tahapan awal ini, pungkas Sumrah.

proses penutupan workshop guru (ki-ka: sumrah, ganef harjanto, lasmin, edy suroso, suwoto)
Pada kegiatan pembukaan, Suharto, S. Pd, selaku kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Muara Wahau menyampaikan bahwa UPTD telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur dan sangat mendukung pelatihan tersebut dan kami berharap agar pelatihan seperti yang dilaksanakan tersebut tidak hanya bagi gugus-1 dan gugus-2 saja, tetapi juga dapat menyebar ke gugus-3 dan gugus-4 sehingga dapat meliputi seluruh sekolah dalam wilayah UPTD Pendidikan Muara Wahau.